Cerita lesehan – Isu mengenai penggunaan natrium dehidroasetat sebagai pengawet dalam roti kembali mencuat, memicu perhatian akan dampaknya terhadap kesehatan. Apa kata pakar tentang senyawa ini?
Natrium dehidroasetat, atau sodium dehydroacetate, adalah salah satu bahan pengawet yang umum digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Fungsinya adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi, serta memperpanjang umur simpan produk.
Menurut Prof. Apt. Zullies Ikawati dari Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, senyawa ini merupakan garam natrium dari asam dehidroasetat. “Natrium dehidroasetat umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang telah ditentukan,” jelasnya.
“Baca juga: Kopi Hitam dan Batasan Aman Per Harinya”
Badan pengatur kesehatan seperti Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) telah menetapkan batas asupan harian yang dapat diterima (ADI) sebesar 0-0.6 mg per kg berat badan per hari untuk natrium dehidroasetat. Penggunaannya dalam makanan haruslah dalam jumlah yang sangat kecil dan harus mematuhi regulasi yang ketat guna memastikan keamanan konsumsi.
Namun, dalam beberapa kasus, produk yang mengandung natrium dehidroasetat dapat melebihi batas aman yang telah ditetapkan oleh regulasi tersebut. “Hal ini dapat mengakibatkan konsumen terpapar dosis yang berpotensi menyebabkan efek negatif pada kesehatan,” tambah Prof. Zullies.
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh natrium dehidroasetat, terutama pada dosis tinggi, termasuk iritasi gastrointestinal dan dampak toksik pada organ-organ penting seperti hati dan ginjal. “Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa dosis yang sangat tinggi dari senyawa ini bisa berpotensi menyebabkan keracunan,” terang Prof. Zullies.
Kondisi ini menekankan pentingnya perlunya pengawasan ketat dan pemantauan terhadap penggunaan natrium dehidroasetat dalam industri makanan. Dalam upaya menjaga keamanan konsumen, penerapan regulasi yang ketat dan audit yang berkala menjadi hal yang sangat penting.
“Simak juga: Bahaya BPA dalam Plastik, Pada Kesehatan Anak”
Sebagai langkah preventif, pemantauan lebih lanjut terhadap produk-produk yang mengandung bahan pengawet ini perlu ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa konsumen tidak terkena dosis yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka.
Dalam menghadapi permasalahan ini, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pakar kesehatan menjadi krusial untuk memastikan bahwa semua produk makanan yang beredar di pasaran aman dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai potensi bahaya dan penggunaan yang tepat, harapannya adalah bahwa keamanan pangan dapat terus ditingkatkan demi kesejahteraan bersama.
Pengetahuan tentang dehidroasetat sebagai bahan pengawet dalam roti menggambarkan kompleksitas regulasi dan dampaknya terhadap kesehatan. Dengan informasi yang lebih jelas dan pemantauan yang ketat, diharapkan bahwa masalah-masalah terkait penggunaan bahan pengawet dalam makanan dapat diminimalisir, menjaga kesehatan konsumen di masa yang akan datang.