Cerita lesehan – Kanker pankreas adalah salah satu jenis kanker yang paling menakutkan dan sering kali mematikan. Karena gejala kanker pankreas biasanya tidak terlihat atau terdeteksi pada tahap awal, banyak pasien baru mengetahui kondisinya saat kanker sudah memasuki stadium lanjut. Artikel ini akan membahas gejala awal yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah yang dapat diambil jika terdiagnosis kanker pankreas.
Pankreas adalah organ penting dalam sistem pencernaan yang terletak di bagian belakang perut. Organ ini memiliki dua fungsi utama: memproduksi hormon seperti insulin untuk mengatur kadar gula darah dan menghasilkan enzim yang membantu pencernaan makanan. Kanker pankreas terjadi ketika sel-sel di pankreas mulai tumbuh secara tidak terkendali, membentuk tumor ganas yang dapat menyebar ke organ-organ lain.
“Baca juga: Kasus Diabetes pada Anak Menghadapi Kenaikan”
Nyeri perut adalah salah satu gejala yang sering dirasakan oleh penderita kanker pankreas. Sakit ini biasanya terjadi di bagian tengah atau atas perut dan dapat menjalar ke punggung. Karena nyeri ini bisa mirip dengan gejala gangguan pencernaan atau masalah perut lainnya, sering kali diabaikan pada tahap awal.
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bisa menjadi tanda adanya masalah serius, termasuk kanker pankreas. Kanker ini sering menyebabkan penurunan nafsu makan dan gangguan pencernaan yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan.
Gejala gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan perasaan penuh setelah makan sedikit bisa menjadi indikasi adanya masalah di pankreas. Kanker pankreas dapat memengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi enzim pencernaan yang diperlukan.
Kulit dan mata yang menguning, atau jaundice, adalah gejala lain yang perlu diwaspadai. Jaundice terjadi ketika tumor pankreas menghalangi saluran empedu, menyebabkan akumulasi bilirubin dalam darah. Ini membuat kulit dan mata tampak kuning dan dapat disertai dengan gatal.
Kelelahan ekstrem dan kelemahan umum adalah gejala yang sering diabaikan tetapi bisa menjadi tanda adanya kanker pankreas. Kanker dapat menyebabkan anemia dan mengganggu metabolisme tubuh, yang berkontribusi pada rasa lelah yang berkepanjangan.
Jika mengalami gejala yang mencurigakan, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes diagnostik untuk menentukan adanya kanker pankreas, termasuk:
“Simak juga: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Tren Anak – Anak Cuci Darah”
Jika kanker pankreas terdeteksi pada stadium awal dan belum menyebar, prosedur bedah Whipple bisa menjadi pilihan. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat tumor yang berlokasi di kepala pankreas. Proses ini mencakup:
Menurut Dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD, dari RS MRCCC Siloam Semanggi, operasi ini memerlukan keterampilan tim medis dan fasilitas yang memadai, serta dapat memakan waktu 6-8 jam. Pasien harus menjalani serangkaian tes diagnostik dan pemeriksaan fisik sebelum operasi, termasuk puasa makan dan minum serta anestesi umum.
Setelah operasi, pasien akan menjalani masa pemulihan yang bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu di rumah sakit. Selama masa ini, pasien mungkin memerlukan:
Setiap prosedur bedah memiliki risiko dan komplikasi. Beberapa risiko yang mungkin timbul setelah Whipple surgery meliputi:
Kanker pankreas adalah kondisi yang serius dan seringkali terdeteksi pada stadium lanjut. Meskipun gejala pada tahap awal sulit dikenali, penting untuk waspada terhadap tanda-tanda seperti nyeri perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan jaundice. Jika terdiagnosis, prosedur bedah seperti Whipple surgery bisa menjadi pilihan untuk mengangkat tumor jika belum menyebar. Dengan perawatan medis yang tepat dan dukungan dari tim medis, pasien dapat menghadapi proses ini dengan lebih baik dan meningkatkan peluang pemulihan. Selalu konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.