Cerita lesehan – Di dunia hiburan Indonesia, operasi plastik (oplas) telah lama menjadi bagian dari perjalanan karier banyak selebritas. Terutama bagi wanita yang berkarir di panggung hiburan, oplas sering kali dianggap sebagai cara untuk menjaga penampilan agar tetap menarik dan relevan. Presenter dan komedian ternama, Rina Nose, baru-baru ini mengungkapkan ketertarikan dan pandangannya mengenai prosedur ini, terutama dalam hal penyesuaian rahang yang dianggapnya tidak simetris. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai alasan dan pandangan Rina Nose tentang operasi plastik.
Rina Nose mengungkapkan bahwa dia merasa bentuk rahangnya tidak simetris, dan hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa dia tertarik untuk menjalani operasi plastik. “Rahangnya gak simetris, gede sebelah. Kalau hidung bisalah tambah dikit boleh. Ya lihat entar. Kepenginnya mah udah lama tapi mau dilakukan ya boleh, kalau enggak ya udah jangan,” kata Rina dalam sebuah kesempatan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Menurut Rina, ketidaksimetrian rahang yang dirasakannya mempengaruhi penampilannya, dan dia mempertimbangkan tindakan medis untuk memperbaikinya. Namun, dia juga menegaskan bahwa keputusan akhir tentang apakah akan melanjutkan rencana tersebut atau tidak sangat bergantung pada evaluasi dan pertimbangan lebih lanjut.
“Baca juga: Penuaan Ekstrim Terjadi di Usia 44 dan 60 Tahun”
Rina Nose berpendapat bahwa meskipun operasi plastik kini menjadi hal yang banyak dibicarakan dan sering dianggap sebagai tren, sebenarnya hal tersebut bukanlah fenomena baru. “Cuma sekarang karena ada media sosial orang sharing. Jadi seolah-olah sekarang tren, dari dulu mah banyak,” ujarnya. Menurut Rina, penggunaan media sosial telah meningkatkan visibilitas dan persepsi tentang oplas, menjadikannya lebih terlihat sebagai tren masa kini.
Dia juga menekankan bahwa praktik mempercantik diri melalui operasi plastik sudah ada sejak lama, jauh sebelum media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, oplas bukanlah hal yang baru atau sekadar tren yang muncul belakangan ini.
Rina Nose menganggap bahwa keputusan untuk melakukan oplas adalah hak pribadi setiap individu, termasuk selebritas. “Ya ga masalah juga selama kita engga merugikan ternak warga ya,” ujar Rina, menegaskan bahwa dia tidak melihat masalah dengan selebritas lain yang memilih untuk menjalani operasi plastik. Menurutnya, setiap orang berhak untuk mengubah bentuk wajah atau tubuh mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri, selama tidak merugikan orang lain.
Dia juga mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki pandangan negatif terhadap rekan-rekannya yang menjalani oplas. “Ya, itu hak mereka. Selama mereka merasa lebih baik dan itu tidak merugikan, saya rasa tidak ada masalah,” kata Rina.
Rina Nose mengungkapkan bahwa dia pernah mendapatkan tawaran untuk menjalani operasi plastik pada akhir 1990-an, saat dia baru memulai kariernya di dunia rekaman. “Jadi tahun 1997-1998 itu masuk rekaman, dulu dicari pengganti Nike Ardilla. Itu udah ditawarin buat operasi hidung. Cuma dulu berhubung belum ngerti konstruksi muka harus gimana, simetris, golden ratio atau engga tuh belum ngerti,” jelasnya.
Pada saat itu, Rina merasa belum cukup memahami tentang prosedur oplas dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi penampilannya secara keseluruhan. Dia pun memutuskan untuk menolak tawaran tersebut, merasa bahwa dia tidak memerlukan operasi plastik pada saat itu.
“Simak juga: Nama Mahalini dan Operasi Plastik di Korea Selatan”
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, Rina Nose mengakui bahwa dia kini lebih terbuka untuk mempertimbangkan oplas jika ada tawaran atau jika dia merasa diperlukan. “Kalau sekarang ya mau-mau aja kalau jadi bagus. Tapi kalau kiranya enggak diperlukan ya udah, kalau merasa perlu ya udah engga usah engga apa-apa,” ungkapnya. Ini menunjukkan bahwa pandangan dan keputusan Rina terhadap oplas dapat berubah seiring waktu dan dengan pertimbangan yang lebih matang.
Rina Nose adalah salah satu selebritas yang secara terbuka membahas ketertarikan dan pandangannya terhadap operasi plastik. Meski merasa bentuk rahangnya tidak simetris, dia menunjukkan sikap yang bijaksana dalam menilai apakah akan melanjutkan rencananya untuk menjalani oplas. Dengan pengalamannya di masa lalu dan pandangannya yang lebih terbuka terhadap prosedur ini. Rina Nose memberikan perspektif yang berharga tentang bagaimana selebritas menghadapi keputusan terkait penampilan mereka.
Di era media sosial yang kerap menyoroti tren kecantikan dan kosmetik. Sikap Rina Nose yang terbuka dan reflektif tentang oplas memberikan wawasan yang berharga. Mengenai bagaimana selebritas mengelola citra dan penampilan mereka dalam konteks yang lebih luas.