Situasi Mencekam di Yahukimo Usai OPM Deklarasi Perang
Cerita lesehan – Situasi Mencekam di Yahukimo Usai OPM Deklarasi Perang TPNPB-OPM, atau dikenal juga sebagai KKB Papua, telah memublikasikan deklarasi perang. Pernyataan ini menegaskan kesiapan mereka berperang. Kelompok tersebut secara terang-terangan menantang pasukan Indonesia. Mereka tidak ragu menyatakan niat menyerang.
Selain ancaman perang, TPNPB-OPM juga menargetkan warga sipil. Mereka secara spesifik menyebut warga non-Papua. Kelompok ini mengancam akan menembak mati siapa saja. Ancaman ini menambah eskalasi konflik di Papua. Deklarasi ini menciptakan kekhawatiran besar. Hal ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Pemerintah Indonesia mengambil tindakan serius. Mereka berupaya melindungi warga.
“Baca Juga: Pasutri Tewas Usai Mobil Dihantam Kereta di Deliserdang”
OPM menyerang dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang senso kayu, di Kampung Samboga, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Senin (16/5/2025).
Informasi yang dihimpun Okezone, penyerangan terjadi sekitar pukul 10.00 WIT di camp yang ditempati korban. Keduanya bernama Edi Supirman dan Udin. Korban mengalami luka bacok akibat senjata tajam dan luka panah.
Korban atas nama Udin dilaporkan meninggal dunia. Sementara Edi Supirman saat ini sedang menjalani perawatan medis secara insentif.
“Saat ini kita koordinasi dengan jajaran,” ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Agung Saptoadi saat dikonfirmasi Okezone.
Sebelumnya pada hari yang sama, Seorang anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo Serka Segar Mulyana, tewas ditembak OPM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Pelaku penembakan anggota TNI adalah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berbasis di Yahukimo.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan, saat ini masih memburu gerombolan OPM.
“Saat ini OPM penjahat kemanusiaan sebagai pelaku penembakan dalam pengejaran aparat TNI,” ujar Kolonel Inf Candra Kurniawan.
Lokasi kejadian, kata dia di area Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pukul 10.45 Wit. Korban dibacok dan ditembak OPM.
“Namun di tengah perjalanan tiba-tiba ditembak dan dibacok oleh OPM mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia,” tandasnya.
“Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Pidie Jaya Aceh, Warga Panik”
Pemerintah Indonesia menanggapi serius deklarasi TPNPB-OPM. Aparat keamanan kini meningkatkan kewaspadaan di Papua. Mereka memprioritaskan perlindungan warga sipil.
TNI dan Polri siap menghadapi ancaman tersebut. Pemerintah tidak akan mentolerir tindakan separatisme. Upaya persuasif tetap dilakukan. Namun, tindakan tegas akan diambil jika diperlukan.
Keamanan dan kedaulatan negara menjadi prioritas utama. Situasi di Papua terus dipantau ketat.
Deklarasi perang ini berpotensi memperburuk konflik. KKB Papua sering melakukan serangan bersenjata. Mereka mengincar aparat keamanan dan fasilitas publik.
Ancaman terhadap warga non-Papua menimbulkan kekhawatiran baru. Ini dapat memicu eksodus penduduk. Stabilitas keamanan di Papua menjadi sangat rentan.
Konflik berkepanjangan akan menghambat pembangunan. Masyarakat sipil menjadi korban utama. Semua pihak berharap ada solusi damai.