Pembunuh Bos Sembako Bekasi Sempat Bohongi Istri Soal Aksi
Cerita lesehan – Pria berinisial AS (23) yang membunuh bos toko sembako berinisial ALS di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, sempat berusaha melarikan diri ke Batam bersama istri dan anaknya. Setelah melakukan aksi keji tersebut, AS membawa lari uang senilai Rp 84,6 juta hasil kejahatan. Namun, kepada istrinya, AS tidak pernah mengaku telah melakukan pembunuhan. Ia hanya mengatakan bahwa uang tersebut diperoleh dari membobol toko.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan bahwa pelaku memang tidak jujur kepada keluarganya. “Apakah keluarganya tahu itu merupakan hasil merampok? Dari keterangan tersangka, ia menyatakan kepada keluarganya bahwa uang itu dari membobol toko. Jadi bukan merampok, tapi membobol toko,” jelas Wira.
“Baca Juga: Heboh! Ibu Muda Melahirkan Mendadak di Toilet Stasiun Bogor”
Kombes Wira Satya Triputra juga menambahkan, AS tidak pernah mengungkapkan fakta pembunuhan kepada istri maupun anaknya selama pelarian. Seluruh keluarga hanya mengetahui uang yang dibawa AS berasal dari aksi membobol toko. Saat ini, polisi masih terus mendalami motif pelaku dan memeriksa lebih lanjut keterangan seluruh saksi, termasuk keluarga tersangka. Proses hukum terhadap AS berjalan untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa tragis yang menimpa bos sembako di Bekasi ini.
Kejadian tragis menimpa bos toko sembako berinisial ALS di Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Jumat malam (30/5). Saat itu, korban sedang membereskan dagangan untuk menutup warungnya. Tiba-tiba, pelaku berinisial AS (23) mendekati korban dengan maksud meminjam uang. Namun, korban menanggapi dengan ucapan yang membuat pelaku tersinggung. Korban menilai AS sering kasbon, malas bekerja, dan jarang masuk dibanding karyawan lain.
Pernyataan tersebut langsung memancing emosi AS. Ia kehilangan kendali dan mulai bertindak agresif terhadap bosnya.
“Baca Juga: Bocah di Tangsel Dibacok Pria Misterius, Luka Parah di Kepala”
Pelaku AS melayangkan dua pukulan ke pipi kanan korban secara berturut-turut. Tak hanya itu, ia juga memukul dada dan mata korban satu kali. Akibat serangan tersebut, korban terjatuh dan kehilangan keseimbangan. Dalam keadaan tersungkur, pelaku mengambil kardus berisi air mineral yang ada di toko. AS kemudian melemparkan kardus tersebut ke arah korban, tepat mengenai bagian dada.
Aksi brutal ini diduga dipicu oleh perasaan sakit hati akibat teguran keras dari korban soal etika kerja dan kebiasaan berhutang. Polisi telah menangkap pelaku dan masih terus menggali keterangan untuk mengungkap seluruh motif dan kronologi peristiwa ini.