India Desak IAEA Awasi Ketat Senjata Nuklir Pakistan
Cerita lesehan – India secara resmi meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengawasi ketat senjata nuklir Pakistan.
Permintaan tersebut disampaikan setelah konflik bersenjata terburuk India dan Pakistan dalam hampir tiga dekade.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menyuarakan keprihatinannya di depan pasukan India di Srinagar, Kashmir.
Singh mempertanyakan apakah senjata nuklir Pakistan aman di tangan pemerintahan yang dianggapnya tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, pengawasan IAEA penting untuk mencegah eskalasi ancaman nuklir di kawasan Asia Selatan.
Permintaan itu muncul beberapa hari setelah kedua negara mengakhiri konflik militer yang hampir mengarah ke perang terbuka.
Ketegangan meningkat sejak India menyerang kamp yang disebut sebagai kamp teroris di wilayah Pakistan.
Serangan itu dilakukan sebagai balasan atas serangan di Kashmir India yang menewaskan 26 turis Hindu.
India menuding Pakistan mendukung kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, Islamabad membantah tuduhan itu dan membalas dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah India.
Serangan balasan itu mendorong kedua negara saling menunjukkan kekuatan militer sebelum gencatan senjata tercapai.
Gencatan senjata itu diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu sebelumnya.
Meski begitu, India tetap meragukan keamanan senjata nuklir Pakistan dan meminta IAEA turun tangan segera.
“Baca Juga: Viral! Maling Tanpa Busana Terekam CCTV, Diduga Ilmu Hitam”
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam keras pernyataan India terkait pengawasan IAEA terhadap senjata nuklir Pakistan.
Pakistan menilai pernyataan itu menunjukkan ketidakamanan India terkait kekuatan pencegahan nuklir Pakistan yang dianggap efektif.
Dalam unggahan media sosial resminya, Pakistan menyebut India frustrasi karena tidak mampu menghadapi kekuatan Pakistan secara konvensional.
Pakistan juga menegaskan bahwa program nuklirnya dikelola dengan standar tinggi dan untuk menjaga keamanan regional.
Sementara itu, IAEA sebagai badan pengawas PBB yang bermarkas di Wina, bertugas memantau program nuklir global demi memastikan penggunaannya damai.
Pakistan menilai India mempolitisasi isu nuklir demi kepentingan dalam negeri pasca konflik militer terbaru.
Ketegangan India-Pakistan memuncak usai bentrokan bersenjata yang terjadi pada Sabtu lalu di wilayah perbatasan.
Insiden tersebut memicu kekhawatiran global akan kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh kedua negara.
Militer Pakistan sempat dikabarkan menggelar pertemuan badan tinggi yang mengawasi arsenal nuklirnya.
Namun Kementerian Pertahanan Pakistan membantah kabar tersebut dan menegaskan tidak ada rapat darurat yang dijadwalkan.
Pakistan memastikan semua persenjataan nuklirnya tetap aman dan terkendali sesuai prosedur yang berlaku.
Pakistan juga menuduh India menyebarkan narasi yang memperkeruh situasi keamanan kawasan Asia Selatan.
Kedua negara telah menjadi kekuatan nuklir sejak uji coba yang mereka lakukan pada 1998 lalu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyatakan kesiapan negaranya berdialog damai dengan India.
Dalam pidatonya di pangkalan udara Kamra, Sharif mengajak India mengakhiri konflik lewat meja perundingan.
Ia mengajak India membahas terorisme secara terbuka untuk mencari tahu pihak yang benar-benar menjadi korban.
Sharif menegaskan Pakistan siap berdiskusi demi menciptakan stabilitas dan perdamaian kawasan Asia Selatan.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyambut baik gencatan senjata yang diumumkan sebelumnya.
Trump meminta kedua negara fokus memperkuat hubungan perdagangan daripada melanjutkan konflik berkepanjangan.
“Baca Juga: Pedagang Es Krim Dikeroyok, Satpol PP Ngaku Cuma Tegur”
Trump menegaskan peran AS dalam menekan kedua pihak untuk mencapai gencatan senjata yang diumumkan Sabtu lalu.
Pakistan mengapresiasi keterlibatan AS, namun Kementerian Luar Negeri Pakistan belum memberikan komentar tambahan.
Di sisi lain, India tidak memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan terbaru dari Washington maupun Islamabad.
India mengklaim kesepakatan gencatan senjata terjadi langsung dengan Pakistan, tanpa mediasi Washington.
Pada hari Kamis, militer India dan Pakistan sepakat memperpanjang gencatan senjata hingga hari Minggu mendatang.
Kesepakatan itu dicapai melalui komunikasi langsung antara angkatan bersenjata kedua negara.
Angkatan Darat India juga menegaskan komitmen membangun langkah-langkah kepercayaan bersama Pakistan.
Langkah ini bertujuan menurunkan ketegangan dan menormalisasi situasi di wilayah perbatasan.